Oleh: Minah
(Pengajar/ Praktisi Anak dan Remaja)
Jika hidup itu diibaratkan perjalanan, maka pasti membutuhkan tempat dan tujuan. Coba deh sob, kita bayangkan kalau perjalanan tanpa tujuan? Hmm.. Gimana, bingung? Yang ada malah kebingungan bahkan bisa tersesat. Oleh karena itu, harus tahu arah dan tujuan hidup kita, agar kita tidak tersesat dalam kehidupan ini. Untuk tahu itu semua, maka dibutuhkan ilmu, bener ngak? Pasti bener lah. Hee...
Kalau sudah menuntut ilmu alias ngaji Islam, akhirnya tahu bahwa bagaimana cara menemukan hidup yang sebenarnya, walaupun dulu tahunya hidup yang penting bisa makan, bisa sekolah, bisa jadi anak pintar, berbakti pada orang tua, sholat. Itu sudah cukup. Lah.. ketika sudah ngaji, Alhamdulillah semakin banyak tambahan ilmu Islamnya. Seneng deh jadinya. Bisa menjadikan hidup lebih hidup, heee..
So, ketika kita beriman kepada Allah, yakin bahwa Allah adalah Sang Pencipta, dan hidup yang kita jalani ini adalah ciptaan Allah. Namun, Allah tidak hanya menciptakan kita tapi Allah juga Sang Pengatur. Mengatur kehidupan kita.
Sobat, ada 3 pertanyaan mendasar yang harus kita jawab. Hmm.. apa itu? yakni dari mana kita berasal, untuk apa kita diciptakan dan mau kemana kita setelah mati. Pertanyaan ini kudu kita jawab, agar kita bisa menjalani hidup lebih terarah dan benar.
Istilah 3 pertanyaan ini menurut syeikh Taqiyuddin adalah Uqdatul Kubro yaitu simpul besar. Karena terurainya simpul besar ini maka akan terjawab, pertanyaan-pertanyaan cabang seputar hidup kita.
Oke sobat, kita bahas satu per satu yuk. Pentengi terus ya.. ☺
*Dari Mana Kita Berasal?*
Islam memberikan jawaban bahwa kita berasal dari Allah. Allah yang menciptakan manusia. Allah sebagai Al-Kholiq (Pencipta) sekaligus Al-Mudabbir (Pengatur). Karena Allah yang ciptakan kita, Allah jugalah yang berhak mengatur kita. jadi, dalam hidup ada perintah dan larangan dari Allah.
*Untuk Apa Kita Diciptakan?*
Pertanyaan ini harus terjawab dengan benar, agar kita tidak bingung dan tersesat dalam menjalani kehidupan ini. Karena jika kita tahu untuk apa kita diciptakan oleh Allah maka kita akan mengetahui apa saja yang harus kita lakukan didunia ini. Misalnya saja, jika kita ingin melakukan perjalanan maka kita harus tahu tujuan perjalanan kita. So, mampu menjalani hidup dengan tujuan yang benar.
Contoh, apabila kamu mempunyai HP namun belum memahami cara menggunakannya, apa yang akan dilakukan? Jika kamu membaca petunjuk pada kemasan detergen lalu mengikutinya, memasukkan HP kedalam air yang tersedia dimesin cuci, memberikan detergen lalu menyalakan mesin cuci untuk dicuci, setelah dicuci HP dijemur hingga kering. Apa yang terjadi pada HP kamu?
Tetapi, apabila kamu membaca petunjuk penggunaan HP kemudian mengikuti setiap langkah yang dijelaskan didalamnya. Maka kamu pasti mengetahui tujuan dalam penggunaan HP tersebut. Karena untuk mengetahui cara menggunakan HP harus mengikuti buku petunjuk dari pembuat HP, yaitu perusahaan HP. Nah, begitu juga dengan manusia, untuk mengetahui cara menjalankan kehidupan dunia harus mengikuti petunjuk dari Pembuat manusia yaitu ALLAH SWT.
Setiap perbuatan mengikuti petunjuk Allah, itulah yang disebut ibadah sesuai dengan jawaban Allah atas pertanyaan kita, Untuk apa Allah menciptakan kita?
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu” (QS. Adz-Dzariyat:56).
Tujuan Allah ciptakan kita semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT. Allah Sang Pencipta manusia serta Pengatur manusia yang menetapkan bahwa keberadaan manusia di dunia ini hanyalah untuk beribadah kepadaNya. Beribadah tidak hanya puasa, sholat, bacaan alquran saja, namun semua perbuatan kita harus terikat dengan hukum Allah, baik dalam ibadah sholat, puasa, baca alquran, berbuat baik, jujur, berbakti pada orang tua, pergaulan yang benar, muamalah, kesehatan dll, harus terikat pada hukum Allah. Taat, tunduk dan patuh kepadaNya serta terikat dengan aturan agama yang disyariatkanNya, menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya. Dengan itu semua insyaallah kita tidak akan tersesat dalam hidup ini.
*Mau Kemana Kita Setelah Mati?*
Ketika kita mati, kita akan kembali kepada Allah SWT, untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan saat di dunia. Semua amal perbuatan kita di dunia akan dihisab oleh Allah. jika kita di dunia benar-benar beriman kepada Allah, menjalankan semua aturan dari Allah, maka balasannya adalah surga, namun, jika kita melanggar aturan Allah, tidak beriman kepada Allah, bermaksiat, dll. maka sudah pasti balasannya neraka.
Terjawablah 3 pertanyaan diatas, dan semoga dengan jawaban tersebut, akal dan hati kita semakin terbuka untuk bisa menemukan hidup kita yang sebenarnya, agar jalan hidup yang kita lalui tidak salah arah dan tersesat. Menjadikan hidup kita, semakin tunduk dan taat kepada Allah dimanapun kita berada.
Ingat! kematian bisa datang kapan saja dengan izin Allah dan tidak ada yang tahu kapan datangnya, maka sudah sepantasnya kita harus bersiap diri menghadapinnya, memanfaatkan kehidupan yang sebentar ini senantiasa untuk Allah, tunduk dan taat kepada Allah, ingat akan mati dan akhirat, merasa diawasi Allah, selalu introspeksi diri, memperbanyak amal kebaikan serta senantiasa berjuang dijalan Allah, agar kelak saat menghadapNya dalam keadaan yang husnul khotimah. Aamiin Ya Robb.






