Oleh: Minah, S.Pd.I
(Pengajar/ Praktisi Anak dan Remaja, Anggota Komunitas Revowriter)
Tahu nggak apa bedanya manusia dan hewan? secara fisik kita pasti mengetahui bedanya. Bener nggak? Manusia lebih sempurna daripada hewan. Bahkan manusiapun Allah beri karunia berupa akal. Yang nantinya akal inilah yang akan mampu membuat mereka untuk berpikir. Berpikir baik atau buruk. Melakukan yang baik atau yang buruk.
Kalau hewan, jika dia mau keluar dari kandangnya, mau melanjutkan keturunannya, hewan tersebut nggak akan malu jika dia melakukan di jalanan, atau ditempat keramaaian. Bahkan dia nggak malu jika nggak pakai baju. Karena hewan nggak punya akal sehingga nggak punya malu.
Namun, akan disayangkan banyak para perempuan yang mengumbar auratnya dimana-mana, berpakaian yang super mini, yang sejatinya dipakai dalam kamarnya, tetapi dia memakainya di depan umum, dia nggak ada rasa malu saat mengumbar aurat. Sehingga jangan heran jika terjadi pergaulan bebas. Miris!
Belum lagi, saat melihat perempuan yang bergoyang didepan umum, terbuai dengan aplikasi-aplikasi yang tidak mendidik, hanya karena gaya-gayaan atau mungkin menginginkan pupularitas sehingga nggak ada lagi rasa malu dalam dirinya. Selfie sana sini, baik di media maupun aplikasi video yang di unggah ke media, memamerkan wajah cantik, berhias maupun wajah yang dijelek-jelekkan, yang sudah menutup aurat dengan sempurna atau belum, narsis abis di media sosial. Beradu goyang di aplikasi yang ada di HP nya, padahal banyak mata yang melihatnya. Sejatinya dia mempunyai akal. Yang dengan akal itulah yang nantinya bisa membedakan baik atau buruk dibarengi dengan Ilmu. Sehingga dia akan merasa malu jika membuka aurat di depan umum maupun bersikap yang tidak baik (bergoyang di depan umum tanpa rasa malu, bertingkah aneh, dll)
Namun, banyak para perempuan tidak ada rasa malu saat dia melakukan kesalahan. Padahal dia memiliki akal tapi tidak dipergunakannya dengan baik. Jadi, jangan heran Allah sebut seperti hewan bahkan lebih sesat lagi. Sebagaimana firman Allah yang artinya:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam itu kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai quIub, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat ayat Allah), mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat (kebenaran dan kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang orang yang lalai.”(QS al Araf [7]: 179).
Islam mengatur seluruh aspek kehidupan, baik tentang ibadah, pakaian, pergaulan dll. Dan segala yang diperbuat di dunia disaksikan oleh Allah dan dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid. Maka Hendaklah kita malu jika membuka aurat, bertingkah laku yang memalukan (bergoyang maupun bertingkah laku yang memalukan didepan umum) bergaul bebas, karena semua itu akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang Telah diperbuatnya”(QS. Al-Mudatstsir:38).
So, apa yang mesti kita Lakukan? Mempunyai rasa Malu ketika menjalani hidup tidak sesuai kehendakNya, akan termotivasi rajin sholat, rajin ngaji, menutup aurat, memperbaiki akhlak dan lain-lain. Yakin bahwa apa yang kita lakukan pasti akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Karena malu itu mahkota, malu sebagian dari iman. Nah, dengan begini dia akan berusaha untuk berbuat sesuai dengan yang diperintahkan Allah. Jadi, muslimah harus memiliki sikap malu. Dan terus berlomba-lomba untuk kebaikan serta bersegera dalam ketaatan. Karena Muslimah, malumu adalah mahkotamu.
Yuk, bersegera dalam ketaatan, Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (TQS. Ali-Iimran :133)







0 komentar:
Posting Komentar