Minggu, 29 April 2018

Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat



Oleh: Minah, S.Pd.I
 (Muslimah Peduli Generasi, Revowriter Surabaya, Penulis)


//Asyiknya Menulis//

“Ilmu laksana buruan dan catatan adalah talinya, maka ikatlah urusanku dengan tali yang kuat” (Imam Syafi’i)

Banyak yang bilang, menulis itu susah, susah karena tidak berbakat dalam menulis, susah untuk memulai, merangkai kata, mengeluarkan ide-idenya. Serta tidak ada inspirasi. Bahkan terkadang kehabisan kata-kata saat ingin menulis. Sehingga tulisan tidak  terselesaikan.

       Saya dulu pernah merasa susah menulis, bahkan sempat bingung bagaimana cara memulai untuk menulis, merangkai kata-katanya agar mudah dipahami. Namun seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit terus mencoba dan melatih agar bisa menulis. Menyimak dan banyak membaca tulisan-tulisan para penulis, serta ikut pelatihan menulis. supaya mempermudah saya ketika menulis dan mengetahui cara yang tepat dalam merangkai kata. 

Menulis tidak sekedar menulis apa yang ada dibenak kita namun mampu  berpengaruh untuk orang banyak yakni menulis untuk  menyampaikan kebenaran Islam, karena itu semua akan dipertanggungjawabkan kelak. Jika  tulisan itu benar, maka akan bernilai pahala, selama banyak yang terinspirasi dengan tulisan kita. Oleh karena itu, jemari selalu menari disaat ingin menyampaikan sesuatu dengan menulis.

Dengan menulis, kita mampu melahirkan tulisan-tulisan yang menyentuh hati, serta menorehkan kesadaran pada setiap Muslim terkait tentang Islam,  maupun tentang kaum Muslim.

Coba kita tengok para ulama-ulama terdahulu seperti Imam Syafii, Imam Bukhari, dan ulama-ulama besar lainnya yang menorehkan jemarinya untuk memberikan pencerahan bagi para pencari kebenaran. Walau mereka sudah tidak ada, tapi karyanya yang selalu dikenang. Karya-karya agung mereka  sebagai pembuktian bahwa bentuk kecintaan mereka terhadap Islam. Hanya dorongan  rasa cinta pada Islam yang menjadi bahan bakar mereka, sehingga mereka mampu menghasilkan banyak karya tulis yang sangat bermanfaat bagi kita.

Oleh karena itu, menulislah untuk menyampaikan kebenaran Islam, Menulis itu mudah yang penting  ada motivasi dan kemauan yang kuat untuk menulis, sering latihan, serta banyak membaca. Kemampuan menulis kita juga akan semakin terasah dengan sering kita menulis. Menulislah untuk mengubah dunia, menciptakan perubahan kearah yang lebih baik.

//Manfaat Dari Tulisan Kita//

* Membagikan dan menyebarkan ilmu pengetahauan kepada orang lain, akan mendapatkan pahala, selama oang tersebut terinspirasi dengan tulisan-tulisan kita.

* Dengan rajin menulis, kita akan semakin terbiasa atau menjadi habit, tidak menulis rasanya ada yang kurang, pokoknya mau menulis terus.

* Sebagai alat membangun jaringan.  Terutama di media sosial, menambah banyak kenalan. dll.

*Menghindar dari kepikunan dan meningkatkan kualitas diri.

* Mewarisi ilmu bagi peradaban yang mendatang.

Ilmu pengetahuan dan keahlian yang kita miliki sekarang, tidak memberikan manfaat jangka panjang jika tidak diabadikan dengan tulisan. Kehebatan kita tidak berarti apa-apa karena orang akan lupa. Namun, jika ada tulisan yang kita wariskan maka kita akan tetap ada di dunia ini, walaupun kita telah dipanggilNya.

//Menjadi Penulis Hebat//

Menjadi penulis hebat ada 4 M, Yaitu membaca, mendengar, menulis dan menyampaikan.
Semakin kita banyak membaca, maka akan semakin banyak ide yang didapatkan, banyak mendengar fakta-fakat yang ada dan kemudian menulis!, ada ide langsung menulis. Serta kita sampaikan. Seorang penulis menuntut kita untuk rajin membaca. Dan ke 4 komponen itu harus dimiliki oleh para penulis.

//Mendapatkan Ide Menulis//

Menulis itu sangat asyik, karena menulis bisa menjadi sarana kita untuk menyampaikan Islam. Namun tak jarang bagi yang pemula kehabisan ide dalam menulis. Merasa bingung mau menulis apa. Padahal selama kita hidup, akan selalu ada ide, yang penting harus ada habit yang baik, insyaallah ide akan mengalir. Untuk mendapatkan ide sangat mudah. caranya:
 

  •       Ide didapatkan dari apa yang kita lihat
  •       Ide didapat dari apa yang kita dengar
  •    Darimana saja
  •   Dari membaca, banyak membaca maka akan banyak ide, oleh karena itu membaca juga  jadikan sebagai habit (kebiasaan).
  •  Ide didapat dari refreshing, adventure (berpetualang)
  •   Ide didapat dari berkunjung atau silaturahmi, baik kunjungan ke tokoh, keluarga dan sahabat-sahabat. Dll.


So, dunia kepenulisan tidak akan pernah kehabisan ide. Ide akan terus ada dan jangan khawatir kehabisan ide. Ada ide langsung menulis agar tidak lupa.


Jika kita menulis yang penting memilih kata yang tepat (diksi). Mengemas kata menjadi kalimat efektif. Membangun alinea sederhana tapi efektif. Dan membentuk sebuah tulisan dengan bangunan alinea yang menawan, lancar, mudah dimengerti, dan tuntas pengertiannya.


Menulislah untuk  mengasah diri bahwa kita mempunyai potensi untuk menulis. Kemampuan menulis kita juga akan semakin terasah dengan seringnya kita menulis. Allah sudah memberikan kita akal sehingga kita mampu untuk mencari ilmu dan karena ada ilmu, maka kita pasti bisa menulis. Dengan menulis kita mampu mengubah dunia. Disaat lisan tidak mampu menyampaikan maka tulisan itu sangat perlu. Oleh karena itu, Tujuan menulis kembalikan kepada Allah, niat hanya semata ingin mendapatkan ridho Allah.

Saatnya kita rajin menebar tulisan yang berisi pesan-pesan alquran dalam rangka menabur kembali benih-benih peradapan Islam. Agar semakin banyak orang yang tercerahkan dengan Islam yakni melalui tulisan-tulisan kita. Tentu saja hal ini bisa menjadi pembuktian bakwa kita sangat cinta pada Islam dan peduli terhadap umat Muslim. Kita kembalikan lagi bahwa kita menulis hanya ingin mengharapkan Ridho Allah. Insyaallah.



Minggu, 22 April 2018

Kisah Shahabiyah Yang Menginspirasi



Oleh: Minah, S.Pd.I
(Pengajar, Pemerhati Remaja dan  Revowriter Surabaya)

     Muslimah adalah wanita cantik yang senantiasa taat dan bertaqwa kepada Allah. Namun, Jika kita ingin mencari contoh wanita yang sempurna keteladanannya kepada Allah, tak lain tak bukan adalah para shahabiyah dan muslimah generasi terdahulu. Gagasan dan jasa-jasa mereka begitu membumi dan menginspirasi. Tak ada habisnya mengisahkan keunggulan generasi muslimah mulia itu. Siapakah dia? Yuk simak.

Khadijah ra. perempuan cantik dan kaya raya, banyak dilirik oleh pembesar quraisy untuk dipersunting. Namun Khadijah lebih memilih Nabi Muhammad. Terkenalnya seorang khadijah bukan karena kecantikan wajahnya, namun karena pengorbanannya yang demikian fenomenal dalam mendukung perjuangan dakwah Rasulullah SAW.

Sehingga Rasul pun memuji Khadijah : “Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, yang beriman kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan darinyalah aku mendapatkan keturunan.” Begitulah Khadijah, istri sejati, Muslimah yang dengan segenap kemampuan dirinya berkorban demi kejayaan Islam. adakah perempuan masa kini yang menyamai pengabdiannya?

Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Jibril as. Mendatangi Nabi saw dan berkata, “Sampaikanlah salam kepada Khadijah dari Allah dan dari aku. Beritahu kepadanya bahwa baginya sudah disediakan rumah disurga terbuat dari batu permata, yang tidak ada keributan dan rasa lelah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

  Subhanallah bahkan khadijah ra. dijamin masuk surga dan mendapatkan salam dari Allah. Indah bukan? Muslimah mana yang tidak ingin dijanjikan surga? Yang ada kita pun menginginkannya.

     Begitupun Fatimah az-Zahra putri Nabi Muhammad saw. Fathimah az-zahrah mempunyai kedudukan tersendiri di antara wanita-wanita muslimah, terutama dalam hal ibadah. Bahkan karenanya ia mendapat julukan “al-Batul” (orang yang meninggalkan kehidupan duniawi demi untuk beribadah kepada Allah).

     Fathimah sangat jauh dari gemerlapnya dunia. Ia sangat taat kepada Allah. Ini membuatnya berada dekat dengan level Rasulullah. Juga menjadi dirinya sebagai pemimpin kaum wanita di zamannya. Hadits-hadits shahih yang berbicara tentang surga yang dijanjikan untuk fathimah sangatlah banyak. Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan  oleh Abdullah bin Abbas ra. “Rasulullah saw membuat empat buah garis diatas. Beliau berkata, “tahukah kalian apa ini?” para sahabat menjawab, “ Hanya Allah dan RasulNya yang tahu.” Beliau berkata, ‘wanita surga yang paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Asiyah binti Muzahim (istri Fir’aun), dan Maryam binti Imran.” (HR. Ahmad).

     Ummul mu’minin berkata Aisyah ra. berkata, “Nabi saw, berkata kepada Fathimah, ‘Tidaklah  kamu suka jika kamu menjadi pemimpin kaum wanita ahli surga atau pemimpin kaum wanita beriman?” (HR. Bukhari). Hudzaifah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda : “ seorang malaikat turun dan memberiku kabar gembira bahwa fathimah adalah pemimpin wanita penghuni surga.”

     Begitupun dengan Aisyah ra, salah satu seorang istri Nabi dan juga cendikiawan muda. Para sahabat banyak mendapatkan ilmu dari beliau. Aisyah dikenal cerdas dan pandai sehingga menjadikannya tergolong sebagai al-mukatsirin (orang yang terbanyak meriwayatkan hadits). Muslimah yang wafat pada usia 63 tahun ini telah meriwayatkan 2.210 hadits dari Rasulullah saw. Diantaranya, 297 hadits tersebut dalam kitab shahihain  dan mencapai derajat mutafaq’alaih 174 hadits. Wahai Muslimah, adakah muslimah masa kini mampu menandingi hafalannya di bidang hadits ini?

     Kemudian  Ummu  Salamah ra. Yang memiliki  kesabaran dan ketabahan membuahkan  balasan  yang agung. Meskipun  ummu  Salamah  sangat sibuk  dengan  berbagai kegiatan ibadah, memperlajari  Sunnah  Rasulullah saw dan mendidik anak-anaknya. Tapi, ia selalu mendorong semangat  suaminya agar terjun di seluruh  medan jihad untuk mengakkan  Panji Tauhid. Selain itu juga, ummu  Salamah  adalah  seorang  Ulama wanita generasi sahabat. Ia termasuk rujukan para  sahabat dalam beberapa persoalan  hukum  dan fakta, terutama persoalan - persoalan yang menyangkut tentang  wanita. Subhanallah.

     Nah sobat muslimah, kisah shahabiyah  yang menginspirasi diatas hanya beberapa yang dijelaskan namun, masih banyak lagi contoh muslimah dan para shohabiyah serta muslimah sesudah era Rasulullah saw lainnya yang layak dijadikan teladan inspiratif bagi muslimah saat ini. Seringnya kita membaca kisah shahabiyah ini akan menginspirasi  kita. Semoga kita bisa meneladani mereka. Aamiin. Dari keteladan mereka, mampu membuat kita semakin berupaya untuk menjadi muslimah yang baik dan sholehah, serta semakin meningkatkan ketakwaan kepada Allah. insyaallah.

#KartiniTanpaKonde
#ShahabiyahInspirasiku
#Milad6Revowriter
#GerakanMedsosUntukDakwah

Jumat, 20 April 2018

Menjadi Insan Istimewa Nan Mulia



Oleh: Minah, S.Pd.I
(Pengajar/Praktisi Anak dan Remaja)

Jika hidup itu diibaratkan perjalanan, maka pasti membutuhkan tempat dan tujuan. Coba deh bayangkan kalau perjalanan tanpa tujuan? Yang ada malah kebingungan bahkan bisa tersesat. Oleh karena itu, harus tahu arah dan tujuan hidup kita, agar kita tidak tersesat dalam kehidupan ini. Untuk tahu maka dibutuhkan ilmu, yuk ngaji.!

Kalau kita sudah menuntut ilmu maka kita akan tahu bahwa ternyata manusia itu punya keistimewahan. Sobat, tahu nggak kalau kita ini terlahir istimewa? Lah.. kog bisa? Yah bisa lah… Manusia adalah makhluk yang istimewa. Allah telah menciptakan kita dengan berbagai keistimewaan. Kita adalah makhluk Allah yang Allah ciptakan dengan sempurna dan tidak kurang sedikitpun. Firman Allah swt : “ Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”(QS. At-Tin:4).

Subhanallah ternyata Allah memberikan keistimewaan. Yakni Allah menciptakan dengan bentuk yang sebaik-baiknya daripada makhluk yang lain. Dan Allah masih memberikan kita keistimewaan yang lain. Lah… apa itu?

Sob, Salah satu keistimewaan kita adalah memiliki akal. Akal itu yang membuat kita dapat berpikir. Dengan akal, kita mampu membedakan mana yang baik dan buruk. Mana yang halal maupun yang haram. Berbeda dengan hewan yang hanya mempunyai otak tapi tidak berakal, makanya hewan tidak berpikir dulu sebelum berbuat.

Namun, ada yang sudah mempunyai akal, namun akalnya nggak dipakai. Melakukan maksiat, pergaulan bebas, mengumbar aurat dimana-mana dan aturan-aturan Allah semua dilanggar. Sob, meski manusia dan hewan sama-sama makhluk hidup, tetapi kehidupan manusia dan hewan sangatlah berbeda. Bila manusia menjalani hidupnya ini hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja, berarti tidak ada bedanya orang tersebut dengan hewan. Demikian pula jika seseorang menjalani hidup ini dengan seenak perutnya, bebas tanpa aturan, memperturutkan logika dan hawa nafsunya serta melupakan aturan Allah SWT, saat itu tadi maka mereka sama dengan hewan, ngak usah protes jika disamakan dengan hewan, karena yang memberi lebel bukan kita loh sob, tapi Allah.

Sebagaimana firmanNya  dalam Alquran surah al-A’raf: 179 yang artinya:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam itu kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai quIub, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat ayat Allah), mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat (kebenaran dan kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang orang yang lalai.”(QS al Araf [7]: 179).

Nah sob, makanya kita kudu waspada, kalau kita nggak pake akal kita, maka diibaratkan sebagai hewan ternak bahkan dikatakan lagi bahwa lebih sesat dari binatang. Karena banyak yang punya akal tapi tidak dipergunkan akalnya. Sehingga dia menjadi tidak mulia bahkan menjadi hina. Astaghfirullah. Pasti kita nggak mau kan dikatakan demikian? Hmm…

Kita diberi keistimewaan berupa akal, maka dengan akal itu kita berusaha mencari tahu/ilmu, mana yang diperbolehkan, mana yang haram dan mana yang halal, sehingga kita harus berhati-hati berbuat sesuatu agar   kita tidak menjadi hina. Oleh sebab itu, kita harus pergunakan akal kita sebaik  mungkin. Orang yang mempunyai akal akan berusaha untuk mencari ilmu agar dia mampu untuk berpikir yang benar.

Dengan ilmu, akan menjadi bekal dia untuk beribadah. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu. “Niscaya Allah akan meninggikan orang2 yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan, beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Mujadilah 58: 11).

Oleh karena itu sobat, manusia diberikan keistimewaan berupa akal dan kemudian mencari ilmu agar kita bisa menjadi insan istimwa nan mulia. Karena Allah menciptakan kita dengan sempurna, sudah sewajarnya kita harus TAAT kepada Allah.

Begitu istimewanya manusia, karena Allah menganugerahkan akal kepada kita sehingga kita mampu berpikir dan memahami hakekat hidup kita, dan setiap perbuatan dan ucapan yang kita lakukan haruslah dengan pemikiran yang berlandaskan alquran dan as-sunnah sehingga  perbuatan dan ucapan kita tidak bertentangan dengan aturan Allah. Tunggu apalagi sob, yuk gunakan akal dan pikiran kita untuk tunduk dan taat kepada Allah.

Rabu, 18 April 2018

Dakwah



Oleh: Minah, S.Pd.I

Dakwah itu, suatu kewajiban bagi setiap Muslim.

Dakwah itu, menyampaikan  kebenaran Islam.

Dakwah itu, butuh perjuangan dan pengorbanan.

Dakwah itu, butuh kesabaran dan keistiqomahan.

Dakwah itu, disampaikan oleh orang-orang yang memiliki  sikap  yang dapat  diteladani.

Dakwah itu, disampaikan oleh orang yang mempunyai lisan yang penuh  makna dan hikmah yang dapat  diikuti.

Dakwah itu, disampaikan oleh orang yang pemikirannya dapat  mencerahkan.

Dakwah tak melulu ceramah, namun dengan penanya, dia mampu menebar benih-benih Islam.

Setiap  untaian tulisannya, dia mampu  mengubah peradaban.

Saatnya kita dakwah dengan menebar tulisan yang berisi pesan-pesan alquran  dalam rangka menabur kembali benih-benih peradaban  Islam.

Agar semakin banyak  orang yang tercerahkan dengan Islam melalui tulisan kita.

#GerakanMedsosUntukDakwah
#DakwahTakMeluluCeramah
#StatusmuPahalamu
#Revowriter