Oleh:
Minah, S.Pd.I
(Muslimah Peduli Generasi, Revowriter
Surabaya, Penulis)
//Asyiknya
Menulis//
“Ilmu
laksana buruan dan catatan adalah talinya, maka ikatlah urusanku dengan tali
yang kuat” (Imam Syafi’i)
Banyak
yang bilang, menulis itu susah, susah karena tidak berbakat dalam menulis,
susah untuk memulai, merangkai kata, mengeluarkan ide-idenya. Serta tidak ada
inspirasi. Bahkan terkadang kehabisan kata-kata saat ingin menulis. Sehingga
tulisan tidak terselesaikan.
Saya dulu pernah merasa susah
menulis, bahkan sempat bingung bagaimana cara memulai untuk menulis, merangkai
kata-katanya agar mudah dipahami. Namun seiring berjalannya waktu, sedikit demi
sedikit terus mencoba dan melatih agar bisa menulis. Menyimak dan banyak
membaca tulisan-tulisan para penulis, serta ikut pelatihan menulis. supaya
mempermudah saya ketika menulis dan mengetahui cara yang tepat dalam merangkai
kata.
Menulis
tidak sekedar menulis apa yang ada dibenak kita namun mampu berpengaruh untuk orang banyak yakni menulis
untuk menyampaikan kebenaran Islam,
karena itu semua akan dipertanggungjawabkan kelak. Jika tulisan itu benar, maka akan bernilai pahala,
selama banyak yang terinspirasi dengan tulisan kita. Oleh karena itu, jemari
selalu menari disaat ingin menyampaikan sesuatu dengan menulis.
Dengan
menulis, kita mampu melahirkan tulisan-tulisan yang menyentuh hati, serta
menorehkan kesadaran pada setiap Muslim terkait tentang Islam, maupun tentang kaum Muslim.
Coba
kita tengok para ulama-ulama terdahulu seperti Imam Syafii, Imam Bukhari, dan
ulama-ulama besar lainnya yang menorehkan jemarinya untuk memberikan pencerahan
bagi para pencari kebenaran. Walau mereka sudah tidak ada, tapi karyanya yang
selalu dikenang. Karya-karya agung mereka
sebagai pembuktian bahwa bentuk kecintaan mereka terhadap Islam. Hanya
dorongan rasa cinta pada Islam yang
menjadi bahan bakar mereka, sehingga mereka mampu menghasilkan banyak karya
tulis yang sangat bermanfaat bagi kita.
Oleh karena itu, menulislah untuk menyampaikan
kebenaran Islam, Menulis itu mudah yang penting ada motivasi dan kemauan yang kuat untuk
menulis, sering latihan, serta banyak membaca. Kemampuan menulis kita juga akan semakin terasah dengan sering
kita menulis. Menulislah untuk mengubah dunia, menciptakan perubahan
kearah yang lebih baik.
//Manfaat
Dari Tulisan Kita//
*
Membagikan dan menyebarkan ilmu pengetahauan kepada orang lain, akan
mendapatkan pahala, selama oang tersebut terinspirasi dengan tulisan-tulisan
kita.
*
Dengan rajin menulis, kita akan semakin terbiasa atau menjadi habit, tidak
menulis rasanya ada yang kurang, pokoknya mau menulis terus.
*
Sebagai alat membangun jaringan.
Terutama di media sosial, menambah banyak kenalan. dll.
*Menghindar dari kepikunan dan meningkatkan kualitas diri.
* Mewarisi ilmu bagi peradaban yang mendatang.
Ilmu
pengetahuan dan keahlian yang kita miliki sekarang, tidak memberikan manfaat
jangka panjang jika tidak diabadikan dengan tulisan. Kehebatan kita tidak
berarti apa-apa karena orang akan lupa. Namun, jika ada tulisan yang kita
wariskan maka kita akan tetap ada di dunia ini, walaupun kita telah
dipanggilNya.
//Menjadi
Penulis Hebat//
Menjadi
penulis hebat ada 4 M, Yaitu membaca, mendengar, menulis dan menyampaikan.
Semakin
kita banyak membaca, maka akan semakin banyak ide yang didapatkan, banyak mendengar fakta-fakat
yang ada dan kemudian menulis!, ada ide langsung menulis. Serta kita sampaikan.
Seorang penulis menuntut kita untuk rajin membaca. Dan ke 4 komponen itu harus
dimiliki oleh para penulis.
//Mendapatkan
Ide Menulis//
Menulis
itu sangat asyik, karena menulis bisa menjadi sarana kita untuk menyampaikan
Islam. Namun tak jarang bagi yang pemula kehabisan ide dalam menulis. Merasa
bingung mau menulis apa. Padahal selama kita hidup, akan selalu ada ide, yang
penting harus ada habit yang baik, insyaallah ide akan mengalir. Untuk
mendapatkan ide sangat mudah. caranya:
- Ide didapatkan dari apa yang kita lihat
- Ide didapat dari apa yang kita dengar
- Darimana saja
- Dari membaca, banyak membaca maka akan banyak ide, oleh karena itu membaca juga jadikan sebagai habit (kebiasaan).
- Ide didapat dari refreshing, adventure (berpetualang)
- Ide didapat dari berkunjung atau silaturahmi, baik kunjungan ke tokoh, keluarga dan sahabat-sahabat. Dll.
So, dunia kepenulisan tidak akan pernah kehabisan ide. Ide akan terus ada dan jangan khawatir kehabisan ide. Ada ide langsung menulis agar tidak lupa.
Jika kita menulis yang penting memilih kata yang tepat (diksi). Mengemas kata menjadi kalimat efektif. Membangun alinea sederhana tapi efektif. Dan membentuk sebuah tulisan dengan bangunan alinea yang menawan, lancar, mudah dimengerti, dan tuntas pengertiannya.
Menulislah untuk mengasah diri
bahwa kita mempunyai potensi untuk menulis. Kemampuan menulis kita juga akan
semakin terasah dengan seringnya kita menulis. Allah sudah memberikan kita akal
sehingga kita mampu untuk mencari ilmu dan karena ada ilmu, maka kita pasti
bisa menulis. Dengan menulis kita mampu mengubah dunia. Disaat lisan tidak
mampu menyampaikan maka tulisan itu sangat perlu. Oleh karena itu, Tujuan
menulis kembalikan kepada Allah, niat hanya semata ingin mendapatkan ridho
Allah.
Saatnya kita rajin menebar tulisan yang berisi pesan-pesan alquran dalam rangka menabur kembali benih-benih peradapan Islam. Agar semakin banyak orang yang tercerahkan dengan Islam yakni melalui tulisan-tulisan kita. Tentu saja hal ini bisa menjadi pembuktian bakwa kita sangat cinta pada Islam dan peduli terhadap umat Muslim. Kita kembalikan lagi bahwa kita menulis hanya ingin mengharapkan Ridho Allah. Insyaallah.









