Kamis, 10 Maret 2016

Amalan Yang Dicintai Allah




Abdullah bin Mas’ud ra berkata: “Saya bertanya kepada Rasulullah saw, amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah? Beliau bersabda : Sholat tepat pada waktunya. Saya bertanya, kemudian apalagi? Beliau bersabda, berbakti kepada kedua orang tua. Saya bertanya lagi, kemudian apalagi? Belaiu bersabda, jihad/ berjuang dijalan Allah.” (HR.Bukhari).
Sobat, Rasulullah saw telah memberikan petunjuk tentang amalan yang paling dicintai Allah SWT, amalan yang pertama adalah sholat tepat pada waktunya. Karena sholat tepat pada waktunya adalah kecintaan seorang hamba untuk dapat segera berinteraksi dengan Allah swt. Orang yang sholat tepat pada waktunya akan lebih mengutamakan panggilan Allah disaat adzan dibandingkan dengan urusan dunia.
Amalan yang kedua adalah berbakti kepada kedua orang tua. Orang tua memiliki kedudukan yang mulia disisi Allah karena ridho Allah kepada seorang hamba ada pada ridho kedua orang tuanya. Sehebat apapun keadaan seorang hamba tidak terlepas dari bimbingan dan doa kedua orang tuanya. Berbakti kepada kedua orang tua dengan senantiasa mentaati nasehatnya selama untuk mentaati Allah dan memperlakukannya dengan baik selama hidupnya serta senantiasa mendoakannya baik ketika masih hidup atau telah tiada.
Amalan yang ketiga adalah jihad fii sabilillah yaitu berjuang dijalan Allah untuk membela kemuliaan agama Allah dan kaum Muslimin serta mendakwahkan dan menegakkan syariatNya.
Nah sobat, semoga kita bisa beramal baik, sholat tepat waktu, berbakti kepada orang tua serta berjihad dijalan Allah, senantiasa berdakwah untuk Islam sehingga Allah mencintai kita.

By : Minah, S.Pd.I

Selasa, 08 Maret 2016

Berbahagialah Orang-Orang Yang Terasing



Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda:“Islam muncul pertama kali dalam keadaan terasing dan akan kembali terasing sebagaimana mulainya, maka berbahagilah orang-orang yang terasing tersebut” (HR. Muslim)
Sobat, keterasingan Islam akan kembali hadir di akhir zaman ini. Orang-orang berimana yang berpegang teguh dengan al-Qur’an dan Hadits serta hendak mengamalkannya secara kaffah atau menyeluruh itu dikatakan radikal. Orang-orang yang beriman menentang kemaksiatan dianggap  tidak toleran. Fitnah diakhir zaman, yang bathil dibela mati-matian dan orang yang benar, dicela habis-habisan. Astagfirullah. Hmmm… nyata sudah siapa penyeru kebathilan dan siapa penyeru kebenaran.
Beberapa Sifat Orang-orang Yang Terasing
1. Senantiasa melakukan perbaikan/perubahan ketika manusia sudah rusak
    Hadits yang diriwayatkan dari Sahal bin Saad As-Saidi ra., Rasulullah saw bersabda:
  “Islam muncul pertama kali dalam keadaan terasing dan akan kembali terasing sebagaimana mulainya, maka berbahagialah orang-orang yang terasing tersebut. Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, siapa al-ghuraba ini?” Rasulullah saw. bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang melakukan perbaikan ketika manusia sudah rusak.” (Hadits ini diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam Al-Kabir).
2. Jumlahnya Sedikit
Ahmad dan Ath-Thabrani dari Abdullah bin Amru, ia berkata; Pada suatu hari saat matahari terbit aku berada di dekat Rasulullah saw., lalu beliau bersabda:
Akan datang suatu kaum kepada Allah pada hari kiamat nanti. Cahaya mereka bagaikan cahaya matahari. Abu Bakar berkata, “Apakah mereka itu kami wahai Rasulullah?” Rasulullah bersabda, “Bukan, tapi kalian mempunyai banyak kebaikan. Mereka adalah orang-orang fakir yang berhijrah. Mereka berkumpul dari berbagai penjuru bumi.” Kemudian beliau bersabda, “Kebahagian bagi orang-orang yang terasing, kebahagiaan bagi orang-orang yang terasing.” Ditanyakan kepada beliau, “Siapakah orang-orang yang terasing itu?” Beliau saw. bersabda, “Mereka adalah orang-orang shalih, yang jumlahnya sedikit di antara manusia yang buruk. Orang yang menentang mereka lebih banyak dari pada orang yang menaatinya.” (Al-Haitsami berkata hadits ini dalam Al-Kabir mempunyai banyak sanad. Para perawinya shahih).
3. Mereka adalah kaum yang beranekaragam
Al-Hakim meriwayatkan dalam Al-Mustadrak, ia berkata hadits ini shahih isnadnya, meski tidak dikeluarkan oleh Bukhari-Muslim. Dari Ibnu Umar ra., ia berkata; Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang bukan para Nabi dan syuhada. Para Nabi dan syuhada sangat tergiur oleh mereka di hari kiamat karena kedekatan mereka dengan Allah dan kedudukan mereka di sisi Allah. Kemudian seorang Arab Baduy (yang ada di tempat nabi berbicara) duduk berlutut, seraya berkata, “Wahai Rasulullah, jelaskanlah sifat mereka dan uraikanlah keadaan mereka pada kami!” Rasulullah bersabda, “Mereka adalah sekelompok manusia yang beraneka ragam, yang terasing dari kabilahnya. Mereka berteman di jalan Allah, saling mencintai karena Allah. Allah akan membuat mimbar-mimbar dari cahaya bagi mereka di hari kiamat. Orang-orang merasa takut tapi mereka tidak takut. Mereka adalah kekasih Allah yang tidak memiliki rasa takut (pada selain Allah ) dan mereka tidak bersedih.”

By : Minah, S.Pd.I

Sobat, Yuk Ngaji !



Akal seorang mukmin tidak akan berhenti berpikir,
penglihatannya tak akan berhenti mencari hikmah,
lidahnya tak akan berhenti bersyukur,
dan tekadnya akan selalu membaja.

Sobat Muslim,  banyak yang mengetahui bahwa ngaji itu adalah membaca al-Qur’an, tapi di sini yang saya akan tulis adalah ngaji dalam artian mengkaji Islam… hmm yuk ngaji sobat.
Mengkaji Islam adalah suatu kewajiban. Karena setiap Muslim wajib untuk menuntut ilmu Islam. Islam sebagai agama sangat memperhatikan masalah pendidikan. Dalam al-Qur’an maupun Sunnah Rasulullah, dapat diketahui bahwa Islam mewajibkan setiap Muslim baik laki-laki maupun perempuan untuk menuntut ilmu. Bahkan Allah memberikan derajat yang lebih tinggi kepada setiap orang yang berpengetahuan.
“..Allah meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadalah:11)
“Menuntut ilmu wajib atas setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah, Ibn Adi, al-Baihaqi dan at-Thabrani).
“Siapa saja yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah pasti akan membukakan bagimu suatu jalan ke syurga. Sesungguhnya para malaikat akan melebarkan sayap keridhoan bagi seorang pencari Ilmu. Sesungguhnya seluruh makhluk yang ada di langit maupun yang ada di bumi hingga bahkan ikan-ikan di dasar laut akan memintakan ampunan kepada Allah bagi seseorang yang berilmu. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dengan seorang ahli ibadah adalah laksana keutamaan cahaya bulan purnama pada malam hari atas seluruh cahaya bintang. Sesungguhnya pula, orang-orang yang berilmu (para ‘alim ulama) adalah pewaris para Nabi, sementara para Nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan Ilmu. Karena itu, siapa saja yang mengambil ilmu, ia berarti telah mengambil bagian yang sangat besar.” (HR. Abu Dawud, ibnu Majah, at- Tarmidzi).
Nah sob, subhanallah kan orang yang berilmu, Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.. makanya yuk ngaji! agar kamu bisa mengetahui betapa indahnya Islam, indahnya aturan-aturan yang Allah berikan kepada setiap hambanya. Itu semua akan kita ketahui jika kita mau mengkaji Islam.
Kegiatan mengkaji Islam, dengan mengenal Islam lebih dalam ini satu-satunya cara untuk mengisi ‘bahan bakar’ tsaqofah kita agar kita tahu mana yang halal dan mana yang haram, mana yang boleh dikerjakan dan mana yang tidak boleh dikerjakan dan juga mengkaji Islam itu adalah suatu kewajiban. Dengan begitu kita bisa menjaga diri untuk tetap taat dan menjauhi maksiat. oleh karena itu, sobat, yuk ngaji !
By Minah

Remaja Siap Menjalani Baligh Tanpa Galau



Remaja sekarang sangat mengenal istilah galau. Perasaan galau atau risau atau gelisah itu wajar jika hadir di dalam diri kita. Susah untuk di cegah. Jika kita lagi mendapatkan banyak masalah dalam hidup ini dan mungkin belum bisa terselesaikan maka galau itu bisa muncul dengan tiba-tiba. Tetapi, yang terpenting adalah kita bisa menempatkan perasaan galau itu. Bisa  menginspirasi kita untuk taat.
Nah, sama halnya nih Remaja yang baru saja menjalani Baligh, terkadang merasakan takut dan khawatir. Ketika seorang sudah baligh maka dia harus bisa memahami dengan benar tentang hidupnya di dunia ini. Apa yang harus di persiapkan. Dan bagaimana cara meraihnya serta apa saja resiko yang harus di hadapinya. Semuanya tentu dengan pemahaman yang benar.
Berbicara tentang baligh, baligh itu apa sih??? Nah baligh itu secara etimologi adalah Balagha al ghulaam adalah anak telah mampu memahami. Secara terminologis: “Habisnya masa kanak-kanak”. Baligh menjadi penentu perubahan status seorang mukmin. Karena ketika dia sudah baligh maka dia sudah terbebani dengan beban hukum. Maksudnya adalah segala perbuatan yang dia lakukan akan dipertanggung jawabkan. Ketika di berbuat baik akan mendapatkan pahala. Tapi jika di berbuat keburukan maka akan berdosa.
Telah diangkat pena (beban hukum) dari tiga golongan: dari orang gila hingga ia sembuh; dari orang yang tidur hingga ia bangun; dan dari anak-anak hingga ia BALIGH “(HR. Abu Daud).
Remaja harus bisa jalani baligh tanpa galau, nah gimana caranya nih menjalaninya??? Nah sobat caranya adalah kamu harus mengenali hakekat penciptaan. Hakekat penciptaan terdiri dari  3 pertanyaan nih.. dari mana kamu berasal? Untuk apa kamu hidup? Dan Akan kemana Setelah  mati?
Sobat dari 3 pertanyaan tersebut yuk kita jawab satu per satu. Oke! hmm.. dari mana kita berasal? Nah jika kita ditanya dari mana kita berasal,? maka jawabannya adalah kita berasal dari Allah. Kita lahir di dunia ini karena Allah yang ciptakan kita sebagai manusia. Pertanyaan kedua, untuk apa kita hidup? Kita hidup di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah sebagaimana firman Allah Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu. (QS. Adz-Zariyat : 56 ), sobat sudah jelas ya.. bahwa kita hidup di dunia ini hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Beribadah disini adalah kita diperintahkan untuk menjalankan aturan Allah SWT. Menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Dalam hidup ini kita harus taat dan terikat dengan hukum syara’.
Selanjutnya pertanyaan ketiga, akan kemana setelah mati? Jawabnya adalah kita akan kembali kepada Allah. Sobat.. tujuan hidup kita di dunia akan menentukan kita setelah kematian. Jika kita hidup di dunia ini hanya menjalankan semua perintah Allah dengan Ikhlas mengharapkan ridho Allah, maka Allah akan menempatkan kita di tempat yang terbaik berupa surga. Akan tetapi, jika kita hidup di dunia hanya berfoya-foya, bersenang-senang serta banyak melanggar syariat Allah, maka Allah akan menempatkan tempat yang buruk yaitu neraka, na’udzubillahi minzalik.
Nah sobat agar kita bisa jalani masa baligh tanpa galau maka kita harus taat kepada Allah, menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangaNnya.
Ketundukan kepada Allah SWT dengan menjalankan ketaatan Dan merendahkan diri kepadaNya dengan kepasrahan.(Imam At-thabari).

By : Minah, S.Pd.I 

FB: Minah Mahabbah Izzatal Islam

Perbuatan Dosa Membuat Orang Kehilangan Rasa Malu



Sobat,  sering kita lihat seorang wanita mengumbar auratnya di keramaian, pasar, dtoko, dijalan dan di tempat umum lainnya. Berpakaian yang tidak layak untuk dipakai bagi seorang wanita. Yang sejatinya harus ditutup rapat, tapi malah memakai pakai yang super ketat, tipis atau pakaian yang belum selesai dijahit tapi malah dipakai ketika diluar rumah.. miris banget nih orang… hufffffff.  Tahu nggak sobat, ini lah yang membuat saya sedih jika melihat wanita yang demikian. Bukannya malu tapi malah Pede aja mereka bahkan nggak tahu malu. memakai pakaian yang tidak pantas, baju pendek, celana pendek. Sehingga lekuk tubuh terlihat. Sesuatu yang harus ditutup malah diperlihatkan ditempat umum.. kemana rasa malumu wahai wanita yang mengumbar aurat? Astagfirullah. Sedih, prihatin dan campur aduk dalam hati ini. Ya Allah… ini lah zaman dimana  manusia sudah hilang rasa malu didalam dirinya, ngakunya Islam tapi malah mengumbar auratnya dimana mana. Seharusnya  yang boleh lihat hanya untuk mahramnya tapi semua orang pun diperlihatkan. Astagfirullah.
 Menutup  aurat itu adalah suatu kewajiban yang harus kita taati jika tidak di taati maka akan berdosa. Sabda Rasulullah SAW kepada Asma’ binti Abu Bakar: “ Wahai Asma’ sesungguhnya seorang wanita itu, apabila telah baligh ( haidh ) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.” (HR. Abu Dawud).
Ketika dosa mulai merebak dalam diri, maka rasa malu serta merta hilang. Rasa malu itu dekat dengan keimanan, sedangkan dosa itu menggrogoti keimanan. Maka seiring lemahnya iman, memudar juga rasa malu. Orang yang sering berbuat maksiat maka semakin tipis pula rasa malunya. Dia tidak malu lagi jika tidak sholat, tidak puasa, tidak menutup aurat. Dsb.
Sabda Nabi saw: “ malu dan iman senantiasa bersamaan, jika salah satu hilang maka yang lain juga akan hilang.” ( Al Mustadrak).
“ Sesungguhnya dari apa yang telah diikuti manusia dari kata-kata kenabian yang pertama adalah ‘jika engkau tidak malu maka perbuatlah sesukamu’.” ( HR. Bukhari )
Nah sobat, janganlah sekali-kali mencoba perbuatan dosa. Jika sekali diperbuat. Maka rasa malu itu akan hilang. Dan keberanian untuk mengulangi perbuatan dosa menjadi-jadi. Sampai akhirnya orang itu kehilangan gairahnya untuk beramal shalih.
Oleh karena itu sobat, berdoalah kepada Allah agar Allah mengampuni dosa-dosa kita. Dan dekatkanlah diri kita kepada Allah dengan tunduk dan taat kepada Allah.

By : Minah, S.Pd.I

fb: Minah Mahabbah Izzatal Islam