Senin, 29 Oktober 2018

Mush’ab bin Umair, “Sales” yang Mempromosikan Islam di Madinah





Oleh: Minah, S.Pd.I
(Penulis Motivasi)


Mari kita berkaca pada sahabat Rasulullah Shollallahu ‘alaihi Wassalam, yang di usia muda telah memahat banyak kebaikan. Mereka adalah pemuda yang mengukir peradaban nan mulia, peradaban Islam. Mari kita berkenalan dengan Mush’ab Bin Umair.

Kisah tentang Mush’ab bin Umair tentunya sudah banyak yang pernah mendengar atau membacanya. Dan mungkin masih ada yang belum mengetahuinya. Karenanya yuk kita segera untuk membacanya, sebab, jika kita mengetahui kisah-kisah pemuda atau sahabat di zaman Rasulullah, maka kita pasti akan kagum, takjub, terpesona dan mungkin akan meleleh air matanya.

Yuk berkenalan dengan Mush’ab bin Umair. Namanya Mush’ab bin Umair, terlahir dari bangsawan kaya raya. Kehidupannya bergelimang harta dan kemewahan. Selain kaya raya Mush’ab juga tampan dan rupawan. Pantas saja saat beranjak dewasa beliau menjadi buah bibir di kalangan wanita Arab kala itu. Tidak ada kaum hawa yang tidak terpikat oleh pesonanya.

Tapi semua itu beliau tinggalkan ketika memilih jalan Iman-Islam. Beliau pun bergabung dalam barisan dakwah Islam. Tidak tanggung-tanggung, amanah dakwah nan agung pun Baginda Rasulullah sematkan padanya.

Mush’ab Bin Umair, seorang pemuda yang menjadi “sales” untuk mempromosikan Islam di Madinah. Beliau yang mengislamkan para kepala suku di sana. Pemuda yang tampan dan berasal dari keluarga yang mapan ini, rela berkubang pada sengsaranya dunia demi mengejar kenikmatan Surga. Benar saja, perannya di Madinah begitu besar. Menjadi salah satu tonggak berdirinya daulah Islam.

Rasulullah shollallahu ‘alaihi Wassalam bersabda, “Sungguh aku melihat Mush’ab tatkala bersama kedua orang tuanya di Mekah. Keduanya memuliakan dia dan memberinya berbagai macam fasilitas dan kenikmatan. Tidak ada pemuda-pemuda Quraisy yang semisal dengan dirinya. Setelah itu, ia tinggalkan semua itu demi menggapai ridha Allah dan menolong Rasul-Nya…” (HR. Hakim No. 6640).

Mush’ab bin Umair adalah salah seorang sahabat Nabi yang utama. Ia memiliki ilmu yang mendalam dan kecerdasan sehingga Rasulullah mengutusnya mendakwahi penduduk Yatsrib, Madinah. Karena taufik dari Allah kemudian buah dakwah mush’ab, Madinah pun menjadi tempat pilihan Nabi dan para sahabat hijrah.

Pada saat dakwah periode Madinah, Mush’ab bin Umair adalah pemegang bendera Islam di peperangan. Pada saat perang Uhud, ia membawa bendera perang kemudian datang penunggang kuda dari pasukan Musyrik yang bernama Ibnu Qumai-ah al-laitsi yang mengira bahwa Mush’ab adalah Rasulullah. Lalu ia menebas tangan kanan Mush’ab dan terputuslah tangan kanannya. Benderapun ia pegang dengan tangan kirinya. Kemudian Ibnu Qomai-ah datang kembali dan menebas tangan kirinya hingga terputus. Mush’ab langsung mendekap bendera tersebut di dadanya. Dan kemudian anak panah merobohkannya dan terjatuhlah bendera tersebut.  Setelah mush’ab gugur, Rasulullah menyerahkan bendera pasukan kepada Ali bin Abi Thalib.

Saat Rasulullah melihat jasad Mush’ab bin Umair yang syahid, Beliau mendoakan dan kemudian beliau berkata kepada jasad Mush’ab “sungguh aku melihatmu ketika di Mekah, tidak ada seorangpun yang lebih baik pakaiannya dan rapi penampilannya daripada engkau. Dan sekarang rambutmu kusut dan (pakaianmu) kain burdah.

Tak sehelaipun kain untuk kapan yang menutupi jasadnya kecuali sehelai burdah. Andainya ditaruh diatas kepalanya, terbukalah kedua kakinya. Sebaliknya jika ditutup kakinya terbukalah kepalanya. Sehingga Rasulullah bersabda, “Tutupkanlah kebagian kepalanya. Dan kakinya tutup dengan rumput idkhir.” Mush’ab wafat setelah 32 bulan hijrahnya Nabi ke Madinah. Saat itu usinya 40 tahun. Wallahua’lam

0 komentar:

Posting Komentar